Kejarlah Yang Berharga !!!

Saya tidak terlalu tahu dengan pasti bagaimana orang-orang melihat dan menilai saya, disisi yang lain saya bersyukur dengan apa pun yang bisa saya berikan dan mampu saya raih, namun disisi yang lain saya juga merasa masih sangat banyak yang kurang.

Disaat saya merasa masih banyak yang kurang, saya juga menerima hal tersebut sebagaimana saya menerima apa yang menjadi kelebihan saya, bahwa hal-hal tersebut adalah fakta-fakta tentang saya.

Saya belajar untuk berpikir seadil mungkin dengan diri saya, bahwa kalo saya belum mulai belajar untuk mendisiplinkan diri saya, belum mulai memperbaiki apa yang kurang berarti saya harus siap menerima resikonya, misalnya kesulitan-kesulitan yang akan terjadi akibat belum mulai memperbaiki hal-hal yang kurang tersebut dan juga tidak menerima imbalan karena hal itu.

Mark Manzon mengatakan bahwa “Yang menjadi masalah dengan gerakan peningkatan penghargaan diri  adalah bahwa ukuran yang digunakan berdasar pada seberapa positif orang melihat diri mereka sendiri. Namun ukuran yang benar dan akurat untuk penghargaan diri seseorang sesungguhnya terletak pada bagaimana orang tersebut memahami aspek negatif dari diri mereka sendiri.” Karena dengan memahami aspek negatif atau kekurangan dalam  diri kitalah, kita menjadi tahu apa yang harus kita perbaiki dan juga biasanya hal luar biasa itu bermula dari sesuatu yang biasa saja.

Sejauh ini saya menemukan masih banyak yang kurang dari dalam diri saya, tapi saya menyadari bahwa tidak semua hal yang kurang dalam diri kita harus diperbaiki, yang paling penting kita harus bisa memilah mana yang lebih bernilai atau berharga untuk diperjuangkan.

tidak semua hal yang kurang dalam diri kita harus diperbaiki atau diperjuangkan, yang paling penting kita harus bisa memilah mana yang lebih bernilai atau berharga untuk diperjuangkan.

“pengenalan akan Tuhan”  merupakan sesuatu yang lebih bernilai dan berharga, lebih berharga dari apapun yang ada didunia.  Karena didalam pengenalan akan Tuhan ada keslamatan untuk jiwa, ada kedamaian bahkan Dia akan menambahkan hal lainnya seperti kekayaan, kehormatan dan umur panjang. “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” (Matius 6:33 (TB)). Jika kita sudah mendapatkan Tuhan, selanjutnya hal-hal yang kurang dari kita akan Dia tambahkan.

“Jika kita sudah mendapatkan Tuhan, selanjutnya hal-hal yang kurang dari kita akan Dia tambahkan.”

Salomo sendiri menulis dikitab Amsal tentang hikmat demikian “Terimalah didikanku, lebih dari pada perak, dan pengetahuan lebih dari pada emas pilihan. Karena hikmat lebih berharga dari pada permata, apa pun yang diinginkan orang, tidak dapat menyamainya” (Amsal 8:10-11 (TB)).

Kita tahu bahwa perak, emas pilihan dan permata adalah benda-benda yang memiliki nilai yang sangat tinggi dimata manusia, namun pengenalan akan Tuhan atau hikmat Tuhan jauh lebih berharga dari pada hal-hal tersebut bahkan salomo menambahkan “apa pun yang diinginkan orang, tidak dapat menyamainya”

Untuk memperoleh semua hal dalam hidup diperlukan usaha. Demikian pula untuk mengenal Tuhan diperlukan juga usaha, berupa penyedian waktu untuk membaca, merenungkan dan melakukan apa yang Tuhan inginkan dalam hidup kita.

sebagaimana yang dikatakan oleh Salomo dalam kitab Amsal berikut “ya, jikalau engkau berseru kepada pengertian, dan menujukan suaramu kepada kepandaian,  jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan Allah.  Karena TUHANlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian” (Amsal 2:3-6 (TB))

Tidak mudah untuk membangun suatu kebiasaan ada yang mengatakan “butuh 21 kali dilakukan agar sesuatu itu bisa menjadi kebiasaan” namun alternatif terbaik membangun kebiasaan adalah Seperti yang  dikatakan oleh James Clear seorang pakar kebiasaan “ alternatif terbaik untuk membangun kebiasaan adalah dengan membangun kebiasaan berbasis identitas” 
kebiasaan berbasis identitas adalah kebiasaan yang dibangun berdasarkan kepercayaan kita, pandangan kita tentang dunia, citra diri kita, penilaian  terhadap diri kita sendiri dan penilaian kita terhadap orang lain misalnya jika kita adalah orang yang percaya kepada Tuhan, maka otomatis kebiasaan kita akan mengikuti kepercayaan tersebut misalnya pergi gereja setiap hari minggu, membaca alkitab setiap hari melakukan kebajikan dan lain-lain.

Waktu kita percaya kepada Tuhan, hal tersebut akan diikuti oleh kepercayaan-kepercayaan lainnya misalnya Tuhan itu pengasih jadi setiap orang yang percaya kepadanya akan menjadi pribadi yang juga mengasihi.

Lalu tentang citra diri dan penilaian kita terhadap diri sendiri dan orang lain, bagaimana orang-orang memandang kita dan beropini tentang kita, itu bukanlah hal yang penting kerena kita mengenal diri kita bahwa perkataan Tuhan tentang kita itulah yang benar, kalo Tuhan bilang kita berdosa yah, kita berdosa, kalo Tuhan bilang kita ini anak-Nya yah, kita ini adalah anaknya. Jadi bukan tentang bagaimana orang lain beropini tentang anda, tetapi bagaimana anda mengenali diri anda berdasarkan apa yang anda percayai itu lah yang terpenting.

"bukan tentang bagaimana orang lain beropini tentang anda, tetapi bagaimana anda mengenali diri anda berdasarkan apa yang anda percayai itu lah yang terpenting."
Saya menjelaskaan hal ini berdasarakan pengalaman saya dan saya juga memiliki cerita tersendiri waktu saya memutuskan untuk percaya kepada Tuhan secara pribadi, bukan karena saya dilahirkan dari orang tua kristen, atau sekedar ikut-ikutan karena sesuatu sudah menjadi kebiasaan jadi otomatis saya langsung mengikuti.
Saya berharap saya akan menceritakan pengalaman tersebut ditulisan selanjutnya.


Dengan menulis  saya sangat senang karena bisa menyalurkan hobi saya dan disamping itu saya menyadari  saya juga dikuatkan dengan tulisan saya sendiri, saya berharap tulisan ini bisa membantu kalian juga dalam pencarian kalian akan Tuhan dan bisa membantu kalian menemukan jati diri kalian didalam Tuhan pada intinya semoga tulisan ini bisa bermanfaat untuk kalian God bless you all.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERITA IMAN

Makna Kesedihan