CERITA IMAN

 (Ibrani 11:1-3 (TB))

"Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita. 
Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat"

Saat saya menbaca buku yang ditulis oleh John Piper dan Justin Taylor yang berjudul Kuasa kata-kata dan keajaiban Allah ada kalimat menarik tentang cerita  demikian “ Manusia adalah ciptaan yang dibentuk oleh cerita, kita dilahirkan kedalam cerita, dan hidup serta mati didalam cerita. Kapan pun kita harus menjawab pertanyaan besar siapa saya, mengapa saya ada disini, apa yang harus saya lakukan, dan apa yang terjadi jika saya mati?”. Beberapa orang mungkin punya jawaban tersendiri mengenai setiap pertanyaan tersebut , beberapa hanya bisa menjawab sebagian pertanyaan tersebut dan beberapa mungkin tidak pernah berpikir tentang pertayaan-pertanyaan tersebut. Sebagai manusia saya percaya bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut penting bagi kehidupan kita.


Ketika saya menonton film Kungfu Panda dengan judul “ The Dragon Warrior” atau sang kesatria naga, Mr. Ping yang adalah seekor bebek yang berperan sebagai ayah angkat dari seekor panda gemuk bernama Po berkata kepada Po demikian “ tidak ada resep rahasia untuk membuat sesuatu menjadi istimewa, untuk membuat sesuatu menjadi istimewa, kau hanya perlu percaya bahwa itu istimewa”. Saat kata-kata tersebut disampaikan oleh Mr. Ping kepada Po, Po sedang berada pada posisi meragukan dirinya yang adalah kesatria naga. Ia sudah terpilih menjadi kesatria naga yang berhak mendapatkan gulungan kitab naga dan mempelajarinya, agar ia dapat mengalahkan Tai Lung seekor macan tutul yang adalah tokoh antagonis didalam cerita namun gulungan kitab naganya kosong tidak bertuliskan apa-apa. Saat Mr. Ping ayah angkat Po memberitahukan resep rahasianya kepada Po, saat itu Po langsung sadar dan membuka gulungan kitab naga dan ia melihat dirinya didalam gulungan kitab naga itu dan menyadari bahwa untuk menjadi kesatria naga ia tidak boleh ragu, ia hanya perlu percaya bahwa ia adalah sang kesatria naga itu. Sejak saat itu meskipun kemampuan kungfunya belum begitu hebat namun ia berhasil mengalahkan Tai Lung sang tokoh antagonis dalam cerita dan membawa kedamaian ditempat ia tinggal. 


Hal pertama yang dapat kita pelajari adalah untuk dapat melihat diri kita yang sebenarnya kita perlu untuk merefleksikan diri kita karena diri kita yang sebenarnya tidak bisa kita lihat dengan mata itu bersifat rohani. Ketika ayah Po Mr. ping berkata kepadanya tentang resep rahasianya, Po memperhatikan wajahnya ada didalam gulungan kitab naga itu. Saat saya mengkonsultasikan hasil penelitian saya kepada dosen saya dia memberikan sedikit masukan kepada saya tentang cermin demikian “cermin itu adalah lambang refleksi diri” jadi saat Po melihat dirinya didalam gulungan kitab naga itu maksudnya adalah dia merefleksikan dirinya dan barulah ia sadar bahwa dirinya adalah sang kesatria naga itu. Hal tersebut berlaku juga bagi kehidupan kita untuk membangun diri kita menjadi kuat itu harus dilakukan dari dalam dari sistem kepercayaan kita dan saya percaya bahwa hanya Tuhan yang dapat membangun kita dari dalam itulah mengapa kita harus percaya kepada Tuhan dan mendasarkan hidup kita pada perkataan-Nya. 

Hal kedua yang dapat kita pelajari dari cerita tersebut adalah kita menjadi apa yang kita percayai. Oprah Winfrey yang adalah seorang selebriti, pengusaha dan pembawa acara bincang-bincang popular di Amerika Serikat “The Oprah Winfrey Show” berkata bahwa “You don’t become what you wont, you became what you believe” artinya adalah anda tidak menjadi apa yang anda inginkan, anda menjadi apa yang anda percayai. C. S. Lewis pun mengatakan hal yang sama “We are what we believe we are” artinya kita adalah apa yang kita yakini. Meski kepercayaan itu tidak terlihat namun kepercayaan itu sangat penting karena itu mempengaruhi seluruh kehidupan kita mau menjadi orang seperti apa kedepan itu bergantung pada apa yang kita percayai. 


Hal ketiga yang dapat kita pelajari adalah kepercayaan mempengaruhi cara berpikir, sikap hati dan tingkah laku kita. Sejak Po menjadi percaya bahwa dirinyalah sang kesatria naga itu, hal ini membuat Po menjadi berani dan ia tahu bahwa tugasnya adalah membawa kedamaian tidak hanya tahu akhirnya didalam film kita melihat tingkah lakunya mengikuti yakni ia melawan Tai Lung dan mengalahkannya dan melawan musuh-musuh lainnya sebagai kesatria naga. Hal tersebut juga berlaku didalam hidup kita, kita perlu untuk mengetahui siapa diri kita, apa peran kita yang didasarkan pada dasar yang kuat dan didalam kekristenan dasar yang kuat itu adalah perkataannya Yesus (Matius 7:24-25) karena langit dan bumi yang kita tinggali suatu waktu akan berlalu namun perkataan Tuhan tidak akan pernah berlalu (Matius 24:35). 

Didalam bukunya John Piper dan Justin Tylor ada kalimat yang saya kutib juga tentang iman demikian “jika iman itu pada pokoknya merupakan gagasan, maka kecerdasan saja sudah cukup menanganinya. Namun iman merupakan kehidupan yang harus dijalani, kita memerlukan cerita. Cerita seperti halnya kehidupan, mencakup segenap keberadaan kita, pikiran, emosi, jiwa, dan raga. Iman memangil kita untuk hidup dalam cara tertentu bukan hanya dipikirkan dalam cara tertentu”. Berkaitan dengan iman yang mencakup segenap keberadaan kita, pikiran, emosi, jiwa dan raga sehingga memerlukan cerita sebagai medium untuk meyampaikan tentang iman maka saya akan menyampaikan cerita iman saya. 

Cerita iman saya 
Cerita iman saya dimulai dengan ada orang yang mengerti tentang Tuhan Yesus melalui firman didalam alkitab dan memutuskan untuk percaya dan melakukan perkataannya Tuhan Yesus untuk bertobat dan dilahirkan kembali menjadi manusia baru (matius 4:17) dan (Yoh 3:3). Lalu ia menjadi pengikut dan muridnya Yesus yang menceritakan apa yang Yesus kerjakan dalam hidupnya saat dia beriman kepada Yesus lalu ia menuntun orang untuk bertobat dan dilahirkan kembali dan juga memuridkannya sesuai dengan yang Tuhan Yesus perintahkan didalam (matius 28:18-20). Lalu ia bertemu dengan saya juga dan menuntun saya untuk bertobat dan dilahirkan kembali dan memuridkan saya.

Saya secara pribadi sangat bersyukur kepada Tuhan. Karena masih menemukan ada orang yang hidup menurut perkataan-perkataannya Tuhan, dan memberitakan ditempat dimana seharusnya sudah tidak perlu diberitakan injil lagi karena mayoritas mengaku sebagai orang Kristen. 

Tanpa diketahui oleh siapapun termasuk saya Tuhan sudah melihat dan mengetahui tentang saya. Dia tahu saya dilahirkan dikeluarga Kristen dan sudah cukup akrab dengan pengetahuan tentang Yesus, namun iman yang saya miliki hanyalah iman diotak saja, iman yang sekedar ikut-ikutan karena keluarga saya Kristen jadi semua ritual kristen yang ada, saya ikuti secara otomatis tanpa benar-benar memahami bahwa saya tidak boleh hanya sekedar ikut-ikutan tapi saya harus memahami tentang Yesus bahwa dia adalah jalan, kebenaran dan hidup, cara untuk tidak salah jalan adalah komitmen untuk percaya dan mengikuti Dia, cara untuk memiliki dasar yang kuat yang tidak bisah digoyahkan oleh apapun termasuk badai dan masalah dalam hidup adalah mendasarkan hidup kita pada perkataannya (Matius 24:35), (Matius 7:24-27) dan hanyalah perkataan-Nya yang membuat kita hidup kekal selamanya (Yoh 6:63). 

Lima tahun yang lalu saya memutuskan untuk bertobat Tuhan yesus mengatakannya didalam (Matius 4:17). Saya tahu saya adalah seorang manusia biasa namun saat saya memutuskan untuk bertobat Tuhan menaruh sesuatu didalam diri saya yang tidak dilihat oleh siapa pun dan itu sangat penting untuk perjalanan saya didalam mengikuti Dia yakni saya adalah seorang petobat tugas saya adalah menjauhi dosa dan mengejar pengenalan akan Tuhan terus-menerus sepanjang hidup saya dan hidup menurut jalan-jalannya. Lalu setelah itu saya memutuskan juga untuk dilahirkan kembali Tuhan Yesus berkata tentang hal tersebut saat ia sedang bercakap-cakap dengan seorang ahli taurat bernama Nikodemus didalam (Yoh 3:3). Kini saya tahu bahwa diri saya yang lama sudah mati diri saya yang dilihat teman-teman saya disekolah sebagai anak yang alim dan religius dan diri saya yang hidup religius namun tanpa pengertian yang benar diri saya dan semua kebanggannya. Saya yang sekarang adalah seseorang yang mengerti bahwa ada seseorang bernama Yesus menebus kehidupan saya dari maut dengan nyawanya. saya tidak memiliki kebangaan apapun tentang yang saya lakukan yang saya tahu hidup saya sekarang adalah milik-Nya dan kasih karunia yang Ia berikan kepada saya akan terus menolong saya untuk mengenal Tuhan, bertumbuh dan hidup sepenuhnya bagi Dia sesuai dengan firmanya. 

Semenjak saya mengikuti Yesus saya percaya saya memperoleh kehidupan yang kekal itu (Yohanes 3:16) dan sekarang tugas saya adalah menceritakan kembali kepada setiap orang apa yang sudah Tuhan kerjakan didalam hidup saya, suatu cerita yang dapat menghidupkan setiap orang apabila mereka percaya kepada Dia yang memberikan cerita yakni Tuhan Yesus (Yohanes 6:29) dan diri saya adalah semua yang Tuhan katakan didalam firman-Nya ia berkata bahwa ketika saya menerima Yesus saya diberi kuasa untuk menjadi anak Allah(Yohanes 1:12-13) dan didalam kitab kejadian dituliskan bahwa Tuhanlah yang menciptakan dunia dan segala isinya termasuk saya. 
Daud berkata bahwa “ keluarkan aku dari dalam penjara untuk memuji nama-Mu. Orang-orang benar akan mengililingi aku, apabila Engkau berbuat baik kepadaku”(Mazmur 142:7). Saat Tuhan memanggil saya untuk keluar dari kegelapan ia tidak membiarkan saya sendiri namun ia juga mengelilingi saya dengan orang-orang yang juga mengalami apa yang saya alami dan dengan merekalah saya menjalani perjalanan iman saya dan mereka terasa sangat dekat sekali sama seperti saudara kandung, kami saling memangil satu dengan yang lain dengan panggilan Brother & sister. Demikian cerita iman saya,
saya berharap cerita iman saya dapat memberkati siapa pun yang membaca tulisan ini  supaya kita sama-sama belajar, sama-sama berubah dan sama - sama maju didalam iman.

Sebagai penutup saya mau bilang bahwa hanya iman kita secara individu kepada Tuhanlah yang dapat menyelamatkan kita. Itulah mengapa kita sering mendengar kalimat ini dimasyarakat “agama tidak menyelamatkan kita, yang menyelamatkan kita adalah iman kita”. Iman kitalah yang menyelamatkan kita dan Tuhan berkata bahwa orang-orang benarnya akan hidup berdasarkan iman atau percaya dan Tuhan berkenan kepada mereka kecuali, jika mereka mengundurkan diri dari iman mereka (ibrani 10:38). Abraham bapa segala orang percaya dibenarkan karena percaya (Kejadian 15:6). Jadi stop hidup atas dasar validasi orang atau masyarakat umum atau siapapun. carilah Tuhan dan pengajaran tentang-Nya dan jalanilah hidup kita atas dasar percaya kepada-Nya dan terus berjalan sesuai firman-Nya. sebagaimana yang dikatakan oleh Nabi Yesaya “carilah pengajaran dan kesaksian!” siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan itu, maka baginya tidak terbit fajar”(Yesaya 8:20).
God bless you all😇🙌

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kejarlah Yang Berharga !!!

Makna Kesedihan