Makna Kesedihan

Pengkhotbah (TSIE25) 7:3  Lebih baik hidup dalam kesedihan daripada bersenang-senang, sebab dalam kesedihan kita bisa belajar menjadi lebih dewasa.

         Ada begitu banyak hal yang bisa membuat kita bersedih. Ada kesedihan-kesedihan tertentu, yang dianggap positif misalnya ketika seseorang meninggal lalu kita menangis atau menangis karena ada hal yang sangat membahagiakan sehingga kita tidak tahan lalu terharu.

       Namun ada pula kesedihan-kesedihan yang dianggap negatif oleh kebanyakan orang. Kita sudah melakukan yang terbaik dengan banyak berkorban tapi apa yang kita peroleh rasanya seperti tidak adil, orang-orang yang kita sayangi berperilaku seolah-olah tidak menyayangi kita, ini membuat kita sangat sakit hati, sehingga berbicara untuk menjelaskan sesuatu tentang diri kita saja, kita tidak dapat, jadi yang kita lakukan hanyalah menangis dan menunjukan perilaku yang buruk.

        Meski kesedihan itu membuat perasaan kita sangat tidak enak. Namun ada baiknya kita memperhatikan nasihat salomo berikut “Lebih baik hidup dalam kesedihan daripada bersenang-senang, sebab dalam kesedihan kita bisa belajar menjadi lebih dewasa” (penghotbah (TSIE25) 7:3)

         Pada waktu kita bersedih kita sulit mengontrol diri, dan kita sepertinya mengantungkan seluruh hidup kita pada kesedihan dan kita bisa saja membuat keputusan yang tergesa-gesa, disaat seperti ini hal terbaik yang harus kita lakukan adalah  diam dan tenang.

         Diam dan tenang membantu kita untuk meninjau apa saja yang sudah kita lewati dan berhasil kita bangun, dan tentang tujuan kita yang memiliki nilai dan lebih berharga dibanding persoalan-persoalan yang kita hadapi. Sebagaimana yang dikatakan oleh Mark manson dalam bukunya seni untuk bersikap bodoh amat “Menemukan sesuatu yang penting dan bermakna dalam kehidupan Anda, mungkin menjadi cara yang paling produktif untuk memanfaatkan waktu dan tenaga Anda. Karena jika Anda tidak menemukan sesuatu yang penuh arti, perhatian Anda akan tercurah untuk hal-hal yang tanpa makna dan sembrono.”

         Dalam hal ini kesabaran juga adalah hal yang sangat dibutuhkan “karena kesabaran mencegah kesalahan-kesalahan besar” (penghotbah 10 :4b)

         Bahkan ada banyak hikmat yang ada disekitar kita yang bisa kita pelajari dan dijadikan bahan pertimbangan yang penting dasar kita jelas yaitu takut akan Tuhan. Misalnya lagu kau tak sendiri milik  Bondan prakoso “Hidup memang tak selalu seperti Yang kau inginkan yang kau harapkan Hadapilah dengan hati tenang dan tetap melangkah Kau tak sendiri. Perhatikan sekitar coba kau amati, Hidup bukan sekedar tentang patah hati Dan semua yang terjadi ambil hikmahnya Om Iwan pun berkata "ambil indahnya" Kau tak sendiri aku di sini Memanggilmu bersama hangatnya mentari Kau tak sendiri kami di sini Raihlah tanganku bersama kita lewati".

         Jika sering berselancar disosial media, pasti kamu perna membaca dan mendengar tentang quote berikut "Jangan terlalu cepat berjanji ketika senang. Jangan terlalu cepat membalas ketika marah. Jangan terlalu cepat mengambil keputusan saat sedih. Kadang, menunda sejenak saja bisa menyelamatkan kamu dari keputusan yang disesali kemudian."

           Pilihan untuk tetap menenangkan diri dan sabar serta tetap percaya adalah hal yang Tuhan inginkan kita lakukan, karena hal yang demikian dapat memberikan kita kekuatan “ dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu” (yesaya 30 :15c)

           Pengkhotbah (TSIE25) 7:14  “Ketika hidupmu senang, bergembiralah. Tetapi ketika hidupmu mengalami kesusahan, ingatlah bahwa Allah yang memberikan kesenangan dan kesusahan. Allah sudah mengatur semuanya sehingga tidak seorang pun bisa tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang dalam hidupnya.” Waktu masalah datang kadang itu membuat kita tidak dapat memiliki harapan yang baik akan masa yang mendatang, sehingga ayub dalam penderitaannya pun berkata “Apakah kekuatanku, sehingga aku sanggup bertahan, dan apakah masa depanku, sehingga aku harus bersabar?” ( Ayub (TB) 6: 11).

         Kehilangan harapan bisa membuat kita, melakukan sesuatu yang lain “bertindak dengan pengertian kita sendiri” hanya untuk kembali memunculkan harapan kita. Dalam keadaan demikian satu-satunya jalan adalah sabar karena “bukan untuk selamanya hilang harapan orang sengsara” (Mazmur 9:18b).

          Jika kita sudah terlanjur bersalah cepat-cepatlah perbaiki dengan kasih karunia yang dianugerahkan Tuhan kepada kita datanglah kepadanya dan akui semuanya Amsal 3:7 (FAYH)  Janganlah tinggi hati karena merasa diri bijaksana. Sebaliknya, percayakanlah dirimu kepada TUHAN dan hormatilah Dia; jauhkanlah dirimu dari kejahatan. Jika engkau berbuat demikian, kekuatan dan semangatmu akan dibarui.   

          Jika kita bermasalah dengan sesama kita, masalahnya adalah tentang asumsi dan kepercayaan kita tentang orang itu jadi itulah yang perlu diutarakan dan diselesaikan karena tindakan kita terhadap orang lain dipengaruhi oleh cara kita percaya tentang orang itu.

         Ketika kita sedang sedih sulit bagi kita untuk menerima bahwa hal yang terjadi adalah sesuatu yang diizinkan oleh Tuhan. Ini membuat kita menyalahkan diri dan orang lain. bisa jadi ada betulnya orang lain bersalah dan kita juga bersalah, namun dibalik dari pada itu semua Tuhan tetap mengontrol segalanya Dia mengijinkan masalah datang dalam hidup kita untuk mendidik kita menjadi lebih baik Amsal 3:11 (FAYH)  Hai anak muda, janganlah engkau marah apabila Allah mendidik dan menghajar engkau karena penghukuman-Nya membuktikan kasih-Nya. Sama seperti seorang ayah menghajar anak yang disayanginya untuk memperbaiki kelakuan anak itu, demikianlah TUHAN menghajar engkau.

         Saya perna mendengarkan satu cerita yang diceritakan pemimpin saya ketika sedang berkohtbah ceritanya tentang penyatuan kembali tembikar yang pecah, cerita ini berasal dari jepang nama ceritanya KINTSUGI  KIN adalah emas dan TSUGI adalah sambungan KINTSUGI adalah seni untuk memperbaiki tembikar yang pecah dengan mengumpulkan remah-remah dari tembikar pecah dan menyatukan kembali dengan rasin yang berisi emas, sehingga mangkuk yang retak itu terbentuk kembali namun menjadi lebih indah dari bentuk sebelumya.

          Dari cerita ini kita belajar bahwa setiap ketidaksempurnaan kita, memang dapat menimbulkan masalah dan kehancuran tapi waktu kita mempercayakan diri dan kehidupan kita kepada Tuhan maka Tuhan akan menyatukan kembali setiap kita dengan mengisi keretakan yang ada dengan sesuatu yang berharga.

         Pengkhotbah 10:10 (TB)  “Jika besi menjadi tumpul dan tidak diasah, maka orang harus memperbesar tenaga, tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat.” Hikmat sama dengan pertimbangan, kecerdasan, pengetahuan, pengertian dan kepandaian yang didasarkan pada takut akan Tuhan jadi mari kita dasarkan hidup kita pada perkataannya Tuhan “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.”(Mazmur 119:105 (TB)).

         Dengan tulisan ini saya mau bilang bahwa siapapun kalian yang sedang bersedih dimana pun kalian berada kalian tidak sendiri. Tuhan selalu ada dan menyertai. Semoga tulisan ini bisa memperbaiki, merangkul dan menguatkan  kita semua untuk terus melangkah bersama dijalan yang benar God bless you all.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERITA IMAN

Kejarlah Yang Berharga !!!